LATAR BELAKANG


Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Data sensus penduduk tahun 2020 jumlah remaja (usia 10-24 tahun) adalah sebanyak 67 juta jiwa atau sebesar 24% dari total penduduk Indonesia. Melihat besarnya jumlah remaja, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu memiliki kesehatan secara fisik, mental maupun spiritual.1–3

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Di masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja memiliki rasa penasaran serta keingintahuan yang besar, menyukai tantangan serta cenderung bertindak tanpa mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi ke depan. Jika keputusan yang diambil tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam perilaku berisiko dan harus menanggung akibat dalam berbagai masalah kesehatan fisik maupun psikososial. Dalam menanggulangi hal tersebut, maka perlu disediakan pelayanan Kesehatan yang fokus menangani permasalahan remaja, salah satunya melalui Posyandu Remaja. Posyandu remaja diharapkan dapat menjadi tempat bagi para remaja untuk memiliki pemahaman serta kemampuan dalam memecahkan permasalah kesehatannya. Tujuan dibentuknya posyandu remaja ini antara lain memantau kesehatan dan memberikan informasi kesehatan bagi remaja, menurunkan angka pernikahan dini, serta meningkatkan kapasitas dan partisipasi remaja dalam pembangunan.4

Puskesmas Winong I memiliki 18 desa binaan. Data pada tahun 2022 menunjukkan bahwa dari 18 desa tersebut terdapat 3 orang remaja hamil sebelum nikah yaitu pada Desa Sumbermulyo terdapat 2 remaja dan Desa Pekalongan terdapat 1 orang remaja. Mayoritas remaja yang hamil di luar nikah tersebut masih berada di bangku SMA.

Dalam menanggulangi masalah tersebut, Puskesmas Winong 1 memberikan pelayanan kesehatan bagi remaja berupa pelaksanaan Posyandu Remaja tiap bulannya. Kegiatan posyandu remaja tersebut dilaksanakan dengan pengisian materi yang dipimpin oleh narasumber. Remaja diatur dalam kelompok-kelompok kecil untuk membahas topik materi yang diberikan narasumber. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memantau kesehatan remaja. Akan tetapi, pemantauan kesehatan remaja yang dilakukan belum maksimal karena belum ada catatan pemantauan secara berkala. Selain itu, remaja juga sulit mendapatkan informasi terpercaya dalam bentuk media edukasi yang menarik untuk dibaca serta mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu terbentuklah inovasi berupa buku rapor untuk memantau kesehatan remaja, buku saku sebagai media Edukasi yang menarik bagi remaja, dan juga blogspot sebagai media edukasi yang menarik serta mengikuti perkembangan zaman.


Sumber:

  1. BKKBN. https://www.bkkbn.go.id/berita-remaja-ingat-pahamilah-kesehatan-reproduksi-agar-masa-depan-cerah-dan-cegah-penyakit-menular-seksualh-kesehatan-reproduksi-agar-masa-depan-cerah-dan-cegah-penyakit-menular-seksual
  2. Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak [JDIH BPK RI]. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/117562/permenkes-no-25-tahun-2014
  3. Adolescent health. https://www.who.int/southeastasia/health-topics/adolescent-health
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.  https://www.kemkes.go.id/article/print/19032200001/pemuda-rumuskan-keterlibatan-bermakna-dalam-pembangunan-kesehatan.html

Komentar

Postingan Populer